Akankah aku jadikan musuh? Aku rasa kalian temanku.Akankah ku anggap teman? Tapi ada yang tidak menganggapku teman.Akankah ku anggap hanya kenalan? Namun, ada yang lebih dari itu.
Aku tahu, aku hanya penggemar kalian. Orang yang senantiasa terdiam sejenak di saat berpapasan dengan kalian. Entah apa yang ada di kalian. Entah ilmu apa yang kalian gunakan untuk dapat menghentikan seluruh tubuhku. Kakiku tiba-tiba terhenti, mataku menatap tajam, menduga dan bertanya 'Itukah kalian?'. Aku kebingungan. Aku serasa tak menjadi diriku yang asal-asalan. Aku berubah menjadi sosok kalem dan pemalu juga jaim.
Ahh, siapa yang salah? Kalimat itu senantiasa muncul di benak dan fikiranku. Setiap kali bertemu dengan kamu, aku selalu tak berani menatap matamu. Mata tempat aku menemukan jawaban akan pertanyaan aku selama ini. Mata yang aku merasa juga memperhatikanku. Aku tertunduk, melangkah di depanmu dan menganggap kamu itu bukan kamu. Mempercepat langkahku dan menghela nafas. Aku takut. Padahal kamu bukan setan, dan kamu bukan orang asing. Kamu sudah lama sekali ada di hari-hariku. Tapi entah kenapa rasa ini menjadi berubah. Aku tak seusil dulu kepadamu. Apa itu efek kita jarang berjumpa? 0.0
Kamu lagi. Aku bingung akan memberimu gelar yang kedua atau ketiga atau bahkan terakhir (Amin). Karena kamu hadir setelah kamu yang pertama tetapi ada kamu yang ketiga. Aku senang bisa mengenalmu, jauh darimu, menjadi 'pacar' ejekanmu, dekat denganmu, dan seperti sekarang ini. Meski dulu kita pernah jauuuuuuuh banget. Gara-gara semua orang memvonis kita ada apa-apa. Sebenarnya akunya biasanya saja. Tetapi begitulah. Tidak lama kemudian, kamu hadir ingin lebih dekat denganmu. Entah kenapa kamu saat itu ingin dekat denganku. Dan ternyata, kedekatan itu tak lama. Kamu senang dengan yang lain. Huh, kesal banget. Mengapa harus aku yang kamu PHP-in? Apa salah aku? Entahlah. Awalnya, saat kamu kembali lagi, aku tidak begitu menghiraukannya. Hingga kamu sadar bahwa kamu salah dan sangat membuat aku kecewa. Sekarang aku pengen berterimakasih denganmu. Terima kasih sudah memberikan hal-hal positif di dalam hidupku dan membuat diriku senang. Terima kasih ya ^^
Kali ini kamu. Orang yang menurutku memiliki semua yang aku inginkan. Kamu cakep, kereen, kece, pintar, alim, humoris (kadang-kadang), enak diajak ngobrol. Aku akui ada dua kekurangan kamu sejak dulu. Satu kekuranganmu sudah kamu perbaiki sih. Yaitu ketergantunganmu yang sangat-sangat terhadap Mama-mu. Maaf, tapi aku pernah menyebutmu anak mami. Dan kekuranganmu kedua, kamu terlalu mengisolasikan dirimu sendiri. Tidak ingin bergaul dengan teman baru atau bermain layaknya orang-orang disekitarmu. Lagi-lagi kamu sama dengan kamu yang pertama. Meski aku telah menemukan kamu yang kedua, tetapi dihadapanmu aku tetap masih terdiam, stuck sekejap, dan membuyarkan lamunanku. Kamu WOW, tetapi harus ku lupa. =.='
The T(h)ree : Tiga orang yang saat ini masih mempengaruhi hidupku, hatiku, dan mataku. Kalian ada yang seperti musuh, pacar, dan teman. Ku simpulkan bahwa kalian adalah pohon yang senantiasa meneduhkan mataku untuk sekedar memandang kalian yang kesemuanya istimewa meski ada yang teristimewa di antara kalian. ^^