Bismillah ...BPH merupakan tumor jinak yang paling sering terjadi pada pria yang berhubungan dengan usia
Hasil otopsi:
- 29% pada pria usia 41-50 tahun,
- 50% pada pria 51-60 tahun
- 90% pada usia > 80 tahun
Meskipun secara klinik jarang terdiagnosa tetapi gejala penyumbatan traktus urinarius bagian bawah (VU dan uretra) sering terjadi
Gejala awal: Sering kencing pada malam hari
Data:
- Pada usia 55 tahun, 25% pria mengeluh kesulitan miksi
- Pada usia 75 tahun, 50% pria mengeluh volume miksi berkurang dan harus mengejan
Faktor resiko terjadinya BPH tidak diketahui
Predisposisi karena kelainan genetik dan perbedaan ras
Hampir 50% pria umr <60 tahun mengalami operasi BPH
Etiologi:
Tidak jelas diketahui
Kemungkinana multifaktorial
Tidak terkontrolnya endokrin (pengaruh hormon testosteron)
Faktor yang tampaknya berperan yaitu DHT (Dihidrotestosteron) dan usia
Pada percobaan binatang menunjukkan, dengan bertambahnya usia, prostat lebih sensitif terhadap hormon. Kematian sel cenderung menurun dibandingkan dengan proliferasi. BPH dipengaruhi oleh hormon.
Perlakuan kastrasi (menghambat proses pembentukan atau pengeluaran sperma), berefek pada regresi dan menurunkan simptom gangguan urine.
Terdapat korelasi positif antara penurunan kadar testosteron dan estrogen terhadap volume kelenjar prostat
Penatalaksanaan: Mengamati keluhan. Bila keluhan bertampah parah, maka pikirkan untuk dilakukan pembedahan.
Terapi dengan pengobatan:
1. Alfa-blocker
- Memberikan perbaikan gejala penderita
- Dibedakan berdasar atas selektifitas reseptor dan waktu paruhnya
* Phenoxybenzamine: banyak efek sampingnya
* Prazosin: Obat efektif, butuh titrasi dosis (dosis bertingkat) dan diberikan 2x sehari
ESO: Hipotensi ortostatik, pusing, rasa lelah, Retrograde eyaculatio, rhinitis, sakit kepala
Tetapi lebih recommended menggunakan yang diberikan 1x sehari
- Long acting alfa-bloker: cukup diberikan 1x sehari, tetap membutuhkan titrasi dosis
* Terazosine:
1 mg/hari selama 3 hari, naik
2 mg/hari selama 11 hari, kemudian
5 mg/hari
Dapat dinaikkan hingga 10mg/hari (oral)
* Doxazosin:
1 mg/hari selama 7 hari, naik
2 mg/hari selama 7 hari, kemudian
4 mg/hari
Dapat dinaikkan hingga 8 mg/hari
- Lebih spesifik: Alfa-1-bloker (Alfa-1a-bloker): bekerja di reseptor prostat leher vesica urinaria
Bebas dair ESO sentral (hipotensi ortostatik, rasa lelah, pusing, rhinitis, sakit kepala)
* Tamsulosin:
0.4 mg/ hari, oral diminum 30 menit setelah makan
* Alfusozin
Kedua obat ini teruji aman dan cukup efektif, pada uji perbandingan dengan plasebo
2. 5-alfa-reduktase inhibitor
- Enzim 5-alfa reduktase adalah enzim yang membantu proses perubahan testosteron menjadi DHT
DHT--> Efeknya lebih kuat, ikatan ke resptor yang lebih kuat dan lepasnya lebih lama
Enzim tersebut berada di stroma maupun epitel prostat
Sehingga apabila enzim diinhibisi, maka epitel dan stroma akan mengecil
* Finasteride
Butuh 6 bulan pengobatan untuk efek maksimal (pengecilan 20%) dan mengurangi gejala
Perbaikan terjadi pada pria dengan keadaan penambahan volume kelenjar 40ml
ESO: penurunan libido, penurunan volume eyakulatio, dan impotensi
Serum PSA (Prostat Spesifik antigen) menurun 50%
* Dutasteride
Efektifitas yang sama dengan finasteride
dengan dosis 0.5 mg/hari per oral
Terapi kombinasi finasteride dan terazosin atau doxazosin akan lebih baik dan mengurangi dosis masing masing obat dan mngurangi biaya pengobatan
Pengobatan herbal:
Mekanisme kerja tidak jelas, perbaikan kualitas hidup juga ga jelas. conthnya:
- Palmetto berry
- Kulit pohon Pygeum afrinacum
- Akar pohon Echinacea purpurae dan Hypoxis rooperi
- Ekstrak pollen
- Daun-daun dari trembling poplar
Alhamdulillah :)
Semangat CaDok ^^
Mohon koreksi kalau ada yang salah ya :)
Bagi yang mau lihat PPT nya, bisa di link ini:
https://www.dropbox.com/s/t2r8yuceh735fwi/BPH.pptx?dl=0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar