Selasa, 02 Februari 2016

Lecture: Metabolic Syndrome (Dokter K. Heri Nugroho HS, IPD FK UNDIP)

Bismillah ...
 Menurut Federasi Diabetes International (IDF), Sindrom Metabolik merupakan obesitas perut ditambah dua kejadian: Tekanan darah tinggi, HDL rendah, kaar TG tinggi, atau ganggua glukosa
puasa
Definisi lainnya mengatakan bahwa, sindrom metabolik merukan kumpulan dari ketidaknormalan metbolisme yang membuat meningkatnya resiko penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus

Nama lainnya:
- Sindrom metanolik
-Sindrome X
-Sindrom resistensi insulin
- Empat yang mematikan (Deadly quartet)
- Sindrom Reaven's

Ciri khas utama pada sindrom metabolik yaitu:
- Obesitas sentral
- Hipertrigliseridemia
- HDL rendah
- HIperglikemia
- Hipertensi

Epidemiologi:
- Prefalensi menigkat seiring usia
- Industrilisasi dan urbanisasi besar-beasaran
- Peningkatan lingkar pinggang ditemukan pada kebanyakn perempuan
- TG puasa > 150 mg/dL dan hipertensi (terutama pada laki-laki)

Faktor resiko:
- Keleihan berat badan (Obesitas sentral)- Gaya hidup yang monoton
- Penuaan
- Diabetes mellitus (DM tipe 2)
- Penyakit jantung Koroner
- Penyakit arteri koroner prematurr
- Lipodistrofi

Manifestasi klinik:
- Biasanya asimtomatik (tanpa gejala) dan kecurigaan tinggi dibutuhkan untuk diagnosis
- Pemeriksaan fisik:

  • Peningkatan lingkar pnggang
  • Peningkatan tekanan darahj
  • lipoartrofi
  • Akantosis nigrikans / skin tags
Keadaan lain yang berhubungan yaitu :
- Penyakit Kardiovaskuler: peningkatan resiko untuk Penyakit Cardiovaskuler, Stroke iskemik pada Penyakit Vaskuler Perifer
- DM tipe 2, peningkatan resiko olesampai 3-5 kali lipat
-- NAFLD dan atau NASH
- Kiperurisemia
- PCOS (Polycistic Ovary Syndrome)- prevalensi 40-50%
- OSA (Obstructive Sleep Apneu) umumnya berhubungan dengan obesitas, HTN, dan resistensi insulin

Kriteria IDF:
1. Lingkar pinggan: >= 90 pad alaki-laki, >= 80 pada wanita
2. ditambah dua atau lebih hal - hal berikut:
   * Hiper-TG >= 150
   * HDL kolesterol rendah <40 (laki-laki) dan <50 (wanita)
   * Hipertensi >=130 mm Sistol atau >=85 mm diastolik
   * Glukosa puas >=100 mg/dK, atau terdiagnosis DM tipe 2

Cara mengukur lingkar pinggang:
1. Berlokasi di atas paha dan di puncak tuloang iliaka
2. Letakkan mistar secara horizontal mengelilingi perut
3. pastikan mistar ngepas tapi tidak sampai menekan kulit
4. Mistar harus paralel dengan lantai
5. Catat

Patogenesis
- Resitensi insulin
- Peningkatan lingkar opinggang
Dislipidemia
- Intoleransi glukosa
-Hipertensi
 - Penurunan kadar adiponektin
- Obesitasa sentral emrupakan kata kunci untuk penyakit sindrom metabolik
- obesitas sentral mengacu pada resistensi insulin
- BBerapa faktor yang menjalankan perna pada patogenesis yaitu:
   * IL-1, IL-6, IL-8
  * Reisstin
  * TNF-alpha
   * CRP
- Adiponektin, suatu sitokin anti-inflamasi yang mengurangi sindrom metabolik

Bgaimana mendiagnosis:
- LIhat kriteria IDF
- Ada atau tidak nya gewjala OSA 
- Ada atau tidak nya PCOS pada premenopaus
Riwayat penykit keluarga (penyakit Kardiovaskuler dan M)
- Lingkar pinggang dan pengukuran tekanan darah
- investigasi laboratoriu: 
   * Profil Lipid puasa dan glukosa puasa
  * hs-CRP, Fibrinogen, Asam urat, mikroalbumin urinari
  * LFT untuk NAFLD
  * Studi tidur untuk penderota OSA
   * Testosteron, FSH, LH untuk PCOS

Penatalaksanaaan:
- Modifikasigaya hidup (penurunan berat badan termasuk pengaturan kalori, meningkatkan olahraga fisik, dan modifikasi perilaku)
- Aktifitas fisik (60-90 menit aktivitas harian)
- Beberapa pasien dengan resiko tinggi harus ditinjau keadaan kardiovaskularnya sebelum melakukan olahraga (latihan fisik0
- latihan fisik seperti jogging, berenang, atau tennis 
- Selain itu juga bisa menambah rutinitas sehari-hari, seperti berkebun, berjalan, dan membersihkan rumah

OBesitas:
- Penenkan nafsu makan : Phentermine dan sibutramine
- Pengahmbat absorpsi: Orlistrat
- Bedah Bariatric, juga bisa menjadi pilihan untuk pasien dengan BMI > 40 kg/m2 atau >35 kg/m2 dengan comorbid

Trigliserid:
- Target :nilai TG puasa < 150 mg/dL  dan mengurangi berat badan > 10% untuk menurunkan kadar Tg
- Obat golongan fibrate (gemfibrozil atau fenofibrat) untung menurunkan Tg dan berguna untuk menurunkan 35-50%
- Obat-oabatn lain yang menurunkan TG termasuk statis, asam nikotinid, dan dosis tinggi dari asam lemak omega3

Kolesterol HDl:
- untuk meningkatakan kadar HDl, penurunan berat badan merupakan strategi yang penting
- Asam nikotinik merupakan satu-satunya obat untuk meningkatkan kadara HDL
- Statin, fibrat, dan sequestrants asam empedu akan berefek 5-10% dan
Ezetimibe ataupun omega3 tidak menimbulkan efek apa pun pada kadar HDL

kolesterol LDL: Harus dikurangi <100 mg/dL

Tekanan Darah:
- ACE inhibitor atau Bloker reseptor Angiotensin II
- Pada semua pasien hipertensi, pembatasan makanan bersodium, mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, dan produk rendah lemak.

Resistensi Insulin:
- Resistensi insulin adalah mekanisme primer untuk sindrom metabolik
- Beberapa goolongan obat (Biguanid, Thiazolldinediones (TZD)) meninkatkan sensitivitas insuln
- Metformin dan TZDs meningkatkan kerja insulin pada hepar dan menekan produksi glukosa endogen. TZDs, tapi tidak metformin, juga meningkatkan ambilan glukosa di jaringan lemak
-Keuntungan dari kedua obat juga dpat terlihat pasien penderita NAFLD dan PCOS, dan obat-obat ini juga mengurangi mediator inflamasi dan SD-LDL

Kontrol Glukosa:
- Pada pasiuen dengan sindrom metabolik dan Diabetes Tipe 2, kontrolk gflukosa secara agresive dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler
- pada pasien dengan Glukosa darah puasa abnormal (IGFFG) tanpa diagnosis diabetes, harus dilakukan perubahan gaya hidup untuk megurangi insidensi Dm tipe 2
-Metformin juga menunjukkan penurunan insidensi Dm tipe 2 meskipun efeknya sangat kecil dibandingkan dengan mengubah gaya hidup

Protrombin dan proinflamaasi
- kebanyak pasien dengan sindrom metabolik menunjukkan status protrombin dengan ciri khas peningkatan 9inhibitir1 aktovator plasminogen dan fibrinogen
- Penggunana dosis rendah aspirin direkomendasikan untuk pasien dengan sindrom metabolik, yang mana memiliki resiko tinggi terkena penyakit kardiovaskuler, bersamaan dengan DM tipe 2, ataupun aterosklerosis kardiovaskuler
- Sindrom metabolik sering diikuti dengan staus pro-inflammatori, ditandai dengan kadar CRP. tidak ada treatment yang spesifik untuk ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

L A S - M A

 Hai Hai aku Kenapa kamu?  Seperti tidak bersemangat Seperti tidak ada tenaga Depresi kah?  Karena apa Apa ini lasma?  Atau bosan dengan hid...

Popular,,