Bismillah ...Kelebihan berat badan dan obesitas merupakan keadaan kronik dikarenakan ketidakseimbangan penggunaan energi selama beberapa waktu. Penyebab dari ketidakseimbangan penggunaan energi tergantung pada beberapa faktor yang berbeda di setiap individu. Kebiasaan, lingkungan, dan genetik dari seseorang menjadi penyebab dari obesitas.
Ketidakseimbangan pemakain energi diartikan sebagai Kalori yang dikonsumsi lebih besar daripada Kalori yang dikeluarkan.
Keberadaan energi dalam tubuh kita disimpan dalam bentul sel lemak, yang bisa membesar (Hipertrofi) maupun bertambah banyak (Hiperplasi)
Seiring berjalannya waktu, penambahan dari simpanan energi mengarah kepada obesitas.
Membesarnya Sel Lemak (Hipertrofi) menyebabkan:
- Semakin bertambahnya berat atau massa dari sel lemak
- Meningkatnya sekresi dari Asam Lemak bebas dan peptida
Klasifikasi dari berat tubuh bergantung pada BMI (IMT=Indeks massa tubuh).
BMI = Berat badan (kg)/ Tinggi Badan pangkat 2 (m2)BMI digunakan untuk menggambarkan hubungan antara berat dan tinggi badan seseorang, dan secara signifikan berkorelasi dengan total lemah tubuh. BMI terkhusus untuk usia 20 tahun ke atas.
Underweight < 18.5
Healthy weight 18.5-24.5
Overweight 25-29.9
Obese > 30
MORTALITAS DAN MORBIDITAS
"Kematian secara tiba-tiba lebih berkemungkinan terjadi pada orang yang gemuk dibandingkan yang kurus" - Hippocrates, 2000 tahun yang lalu
Faktor yang dapat meningkatkan mortalitas pada obesitas yaitu:
- Penambahan berat badan (BMI > 30 kg/m2)
- Distribusi lemak secara regional (menumpuk satu tempat)
- Pola kegemukan: Android (Apple= tubuh bagian atas dan bawah mengalami kegemukan) dan Ginoid (Pear= tubuh bagian bawah saja yang mengalami kegemukan)
Kegemukan tipe Android lebih beriesiko mengalami diabetes dan penyakit jantung dibandingkan tipe gynoid. Tipe Android memiliki kadar Asam lemak bebas dan glukosa yang tinggi serta kadar insulin dan HDL (Lemak baik) yang rendah. Android juga mengalami tekanan darh tinggi dan tanda-tanda inflamasi.
Overwight dan kegemukan sentral yang terjadi pada usia antara 18 sampai 20 tahun diperkirakan berbahaya.
Gaya hidup yang itu-itu aja juga memiliki hubungan erat terhadapt peningkatan mortalitas dari obesitas, hingga kematian
Lelaki sakit dengan BMI kurang dari 25kg/m2 lebih beresiko daripada lelaki dengan olahraga kardiovaskuler tingkat tinggi.
Laki-laki yang mengalami obesitas dengan olahraga (fitnes) yang berlebihan beresiko mengalami kematian, berbeda dengan laki - laki sehat dengan massa lemak yang normal.
MORBIDITAS
- Pernafasan terhambat saat tidur
- OA
- Penyakit kardiovaskuler
- Penyakit Gastrointestinal
- penyakit metabolik
- kanker endometrium, prostat, dan payudara
- Gangguan kehamilan
- Menstruasi yang tidak teratur
- penyakit psykologi
OBESITAS dan SIndrom METABOLIK: Resiko penyakit Jantung Koroner
1. Obesitas, makana, kurang gerak, dan stres dapat menyebabkan kelemahan genetik
2. Kelemahan genetik akan menyebabkan kejadian protrobosis, resistensi Insulin, peningkatan tekanan darah, meningkatnya mediator proinflamasi, disfungsi autoimun, serta dislipidemia atherogenic
3. Disfungsi autoimun dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan mediator proinflamasi
4. Dislipidemia atherogenic akan menyebabkan meningkatnya Trigliserid, penurunan pesat HDL (lemak baik), serta peningkatan sedikit LDL (lemak jahat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar