Bismillah ...Hormon Paratiroid secara fisiologi berperan dalam:
1. Produksinya bergantung pada kadar kalsium dalam plasma
2. Mengontrol kadar kalsium
3. Organ target
- Tulang : Meningkatkan pengeluaran dari Kalsium ataupun fosfat
- Ginjal : Meningkat reabsorpsi kalsium dan ekskresi fosfat
- Usus : Secara tidak langsung meningkatkan reabsorpsi kalsium dengan stimus dari aktivasi metabolisme vitamin D
Faktor yang mempengaruhi tulang yaitu:
1. Hormon yang lain
2. Estrogen :
- Meningkatkan absorpsi pada usus
- Menurunkan reabsorpsi tulang
- Mnurunkan absorpsi pada usus
- Meningkatkan reabsorpsi atau menurunkan pembentukan tulang
- Menstimulus formasi atau resorpsi
Hubungan antara PTH, Kalsium serta Fosfat
1. Jika konsentrasi kalsium plasma rendah
2. Sekresi PTH akan meningat
3. Meningkatkan konsentrasi PTH
4. Pencapaian kadar normal kalsium di plasma
Peningkatan konsentrasi PTH akan mengakibatkan:1. Berkurangnya reabsorpsi fosfat pada tubulus ginjal --> fosfat banyak yang dieksresi --> konsentrasi fosfat di palasma berkurang
2. Resorpsi tulang meningkat --> Banyak kalsium yang dilepaskan ke plasma
3. Resbsorpsi kalsium di tubulus ginjal meningkat --> sedikit kalsium yang dieksresikan
4. Peningkatan pembentukan 1,25-OH)2-D3 di ginjal --> peningkatan absorpsi kalsium
Penyebab Hiperkalsemi akibat kerja dari paratiroid:
- Hiperparatiroidisme primer
- Familial hipokalsiuric hiperkalsemi
- Litium-asosiasi
- Hiperparatiroidisme tersier
- Kelainan genetik (MEN-1 atau MEN2A, hiperparatiroidisme familial)
Penyebab hiperkaslemia yang tidak karena PTH:
- Gagal ginjal akut maupun kronik
- Neoplasma
- PTH- berhubungan dengan protein
- Metastasis osteolitik dan multipel myeloma
- Sindrome humoral
- Peningkatan vitamin D
- Peningkatan zat yang mirip vitamin D
- Penyakit Grnulomatous
- Sindrome WIlliams
- Tirotoxikosis, gangguan adrenal
- Intoxikasi Vitamin A, Sindrome Milk-alkali, Thiazide, Theophylline
- Kurang gerak, penyakit Jansen
- Neuromuscular : Depresi, kelemahan, pelupa, diplopia, insomnia. Diagnosis: Kalsifikasi Kornea, delirium, kerusakan kognitive ringan
- Skeletal : Nyeri sendi, nyeri tulang, fraktur. Diagnosis: penyakit tulang, Fraktur inadekuat, osteomalasia, osteoporosis
- Kardiovaskuler : Angina (Nyeri dada), Dyspneu (sesak nafas), palpitasi, syncope. Diagnosis: Disfunsi dyastol, disritmis, hipertensi, hipertrofi bilik kiri, kalsifikasi pembuluh darah
- Gastrointestinal : anorexia, konstipasi, nyeri epigastric, mual, muntah. Diagnosis: Pankreatitis, penyakit ulkus peptikum
- Ginjal : Polidipsi (banyak minum), poliuri (banyak BAK), kolik ginjal. Diagnosis: nefrokalsinosis, batu ginjal, diabetes insipidus nefrogenik
Uji Laboratorium untuk Kalsium: dipengaruhi oleh konsentrasi protein serum : bergantung pada kalsium bagi konsentrasi albumin:
Adj Ca= TCa (mg/dL) + 0.8 (4-albumin [g/dL])
Di bawah 4 g/dL= kadar kalsium untuk 1 g/dL albumin berkurang, Kalsium berkurang sebesar 0.8 mg/dL
Di atas 4 g/dL = kadar kalsium untuk 1 g/dL albumin bertambah, Kalsium bertambah sebesar 0.8 mg/dL
Osteodistrofi Renal:
1. Penurunan laju filtrasi (GFR= Glomerulus Filtration Rate) --> hiperfosfat dan penurunan Vitamin D
2. Hiperfosfat akan menyebabkan meningkatnya FGF-23 yang berefek pada resistensi dan penurunan vitamin D
3. Keadaan hiperfosfat dan penurunan serta resistensi vitamin D akan menyebabkan hipokalsemi serta peningkatan PTH
4. Hipokalsemi sendiri akan mengakibatkan peningkatan PTH
5. Peningkatan PTH akan mengakibatkan penyakit tulang, karena PTH akan meningkatkan reabsorpsi tulang
6. Metabolisme kalsium dan fosfor terganggu ketika terjadi gagal ginjal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar