Sabtu, 27 April 2013

Yang Ku Inginkan Tak Pernah Ku Harapkan


Kadang aku terdiam, tidak dapat berbuat apa-apa. Hatiku seakan pasrah saja dengan derita yang aku alami ini. Meskipun aku tahu, pasti ada jalan keluarnya dan senantiasa ada seseorang yang mendukung aku. Tetapi aku sudah terlalu capek dengan semua yang terjadi pada diriku selama ini. Dia yang mendukungku adalah yang pernah ku benci.
XXX
Hari ini, tepat setahun aku berada di kota dan sekolah ini. Selama setahun di sini, aku menapaki hidupku dengan perlahan-lahan. Menikmati segala kenyamanan yang diberikan mereka. Menyumbangkan senyum, canda, juga tawaku. Tetapi tetap saja, aku susah banget untuk move on. Mengubur dalam-dalam kenangan yang mungkin hanya aku sendiri yang mengarsipkannya sebagai kenangan.
Lama sebelum aku di sini. Aku merupakan murid SD yang kucel tapi ceria. Dan sewaktu menjelang kelulusan, aku dipertemukan dengan seseorang yang membuat aku sangat ingin mengenal dia lebih dekat.
"Ui!” panggilnya padaku. Aku hanya tersenyum ke arahnya dan mempercepat kayuhan sepedaku.
“Siput! Tri! Tunggu, dong!” panggilnya yang mulai ketinggalan jauh dariku.
Aku sama sekali tidak menghiraukannya. Aku terus mengayuh sepedaku hingga suasana menjadi hening. Entah apa yang menggerakkan leherku ke segala penjuru untuk mencari sesuatu. Aku berharap dia yang tadi menegurku kembali ada di sini. Tetapi tidak, dia benar-benar tertinggal jauh dan tidak mengejarku.
“Putri!” aku segera menoleh ke sumber panggilan itu. Aku salah, itu bukan dia. Tentu saja, dia memanggil aku dengan ‘siput’ bukan ‘Putri’.
“Ada apa, Ndi?” tanyaku santai.
Ko nampak si Ruba ga? Dia tiba-tiba aja ngilang,”
“Mana aku tahu, emang aku maminya?” ucapku sangat ketus.
“Putri, itu kan pacar ko. Jadi ko musti tau dong dia di mana,” ucapnya sambil cekikikan.
“Ih, enak aja. Dia fans aku tahu,” jawabku santai, ikut cekikikan.
“Ini dia Siput, main ninggalin aja,” tiba-tiba saja dia muncul di antara kami.
“Cie, nyarinya Putri doang. Aku kek gitu yang dicariin,” ledek Andi dibarengi cekikikannya.
“Jangan cemburu, dong! Siput tidak aku apa-apakan kok,”
“Kalian ngomong apa, sih?” aku mengganggu pembicaraan mereka.
“Hahaha, Ruba itu suka sama ko, Put,” kata Andi yang membuatku kaget, sedikit menaikkan alisku dengan tatapan sinis.
“Apaan sih, Ndi? Kita ini masih kecil, mana ada suka-sukaan. Sudah sudah, ke Masjid, yuk! Entar telat ikut ngaji lagi,” ajak Ruba sambil mengayuh sepedanya.
“Beneran, deh. Ruba suka sama ko, Put,” bisik Andi kepadaku. Aku tidak menghiraukannya, dan mengayuh sepeda menyusul ‘DIA’.
XXX
Masa kecilku dulu sangat bahagia. Mulai dari nolongin teman sampai ditolongin. Ngusilin teman sampai diusilin. Ngeledekin sampai diledekin. Semuanya aku jalani dengan santaai dan penuh ceria. Dan itu membuatku tersenyum sendiri mengingat kejadian-kejadian indah itu.
Sekarang, aku sudah SMP dan pindah dari tempat yang sarat akan kenangan aku dahulu. Tetapi selama di sini, aku jadi teringat dengan si Ruba-cowok tengil yang seperti tidak memiliki baju kurung lain selain baju merah yang selalu dia pakai sewaktu mengaji. Dan seperti tidak mempunyai celana jeans, sehingga sewaktu dia memakai celana jeans, dia terlihat sangat keren. Satu hal yang penting, aku divonis sama teman-teman sebagai pacarnya dia.
“Aduh, kenapa gue teringat sama mereka? Ayolah Putri, move on please,”
Sejak kepindahanku setahun yang lalu, aku baru menyadari kalau aku beneran suka sama Ruba. Atau mungkin sudah lama aku menyukainya? Entah karena tingkahnya atau apa pun itu. Padahal setelah dipikir-pikir, dia bukanlah seseorang yang guanteng, tajir, pinter. Aku saja bingung, kelebihannya apa? Tetapi entah mengapa aku merasa aku suka sama dia. Dialah cinta pertamaku. Ditambah lagi aku harus menerima kenyataan kalau sekarang kami menjadi sangat jauh.
“Ups, ngomong apa sih, Put? Fine, kamu mau move on, kan? Forget him!”
Put, lo ngapa?”
“Eh, ngg ga ada apa-apa kok. Kantin, yuk! Laper, nih!” aku sedikit kaget melihat Ica sudah di depanku dengan tampang layaknya orang bego.
Tanpa menunggu jawaban dari Ica, aku langsung menarik tangannya menuju kantin. Selama perjalanan kakiku ke kantin, fikiranku tetap berjalan mundur ke masa lalu yang begitu indah dan sayang untuk dilupakan.
“Gimana? Setuju kan, Put?”
“Ngg, setuju. Setuju banget,” jujur, dari tadi ternyata Ica membicarakan misinya kepadaku. Tetapi aku tidak mendengarkan sama sekali.
XXX
“Jadi gini, entar kita ke rumah kawan gue itu. Terus lo bakal gue kenalin sama dia. Pokoknya lo pasti suka, deh. Proses pencomblangan ini bakal sukses banget kalau gue yang ngurus. Gimana?” aku hampir akan menyemprotkan isi mulutku yang penuh dengan mie, kuah, ayam, sayur, pokoknya semua deh.
“Ma… maksud lo?” aku menatap Ica seolah big problem happened.
“Hello! Anda Putri, kan? Lo gimana, sih, Put? Gue tadi tu cerita mau nyomblangin lo dengan kawan gue. Kemana aja, sih?” Ica seakan ingin memakan sendok saking kesalnya denganku.
“Ogah ah, Ca,”
“Apa? Ogah?” tanya Ica histeris banget. “Lihat lo tu sekarang gimana, Put? Yang seusia kita gini rata-rata udah pada pernah pacaran, walaupun semenit doang. Nah lo, kayak ga laku gitu. Padahal lo tu cantik, Put,”
“Dasar bawel! Lihat noh si Fitri, Anya, Chika, Iyem, dan masih banyak lagi yang belum pacaran. Fine fine aja pun hidupnya. Lagi pun, gue merasa masih kecil, Ca. Males ah pacaran, ga ada waktu tahu!” balasku pada Ica.
“Eh, lo tu bukan tipe mereka. Banyak cowok yang mau ngedeketin lo. Oke, lo ngelayan mereka. Tapi ujung-ujungnya lo tolak mereka semua. Come on, tuan Putri,”
“Ogah!”
“Ada alasan lain? Gue tau gue belum lama kenal sama lo. Tapi, sifat lo yang satu ini yang juga buat gue penasaran, Put. Tell me, Please?”
“Gue belum bisa move on dari dia, Ca. Terlalu berat buat melupakan tentang dia dan aksi lucunya. Mungkin itu alasan utama gue.” Aku mengambil nafas sedikit. “Maafin gue ya, Ca?”
Suasana hening sejenak. Ica terpaku dengan makanannya, tidak ingin memperpanjang perdebatan. Ditambah lagi masalah baru yang dia sama sekali tidak tahu. Karena memang untuk yang satu ini, aku benar-benar ingin move on dan tak ingin berbagi dengan siapa pun.
“Woi!”
“Astaghfirullah. Lo ngapa, Kim?” Comment-ku pada Hakim yang tiba-tiba datang dan langsung duduk di sampingku.
Angau dia tu. Mau kawin mungkin. Hahaha,” sambung Ica.
“Ha? Emang ada yang mau sama dia?” tanyaku menyepelekannya.
“Jangan salah, gue udah punya 12 mantan, Bro. Beda banget sama lo yang ga laku-laku. Hahaha,” ledek Hakim sambil menunjuk ke arahku.
“Teyus? Penting gitu?” balasku.
“Eh, tapi ga, sih. Pacar lo ada di kelas tuh!” ucap Hakim tanpa bersalah.
“Hah? Pacar Putri?” Ica hampir tersedak dengan perkataan Hakim tadi.
“Siapa pacar gue, Kim?” tanyaku dengan nada datar banget.
“Pangeran lo yang ceking itu,” aku lagi lagi hampir mau menyemburkan isi mulutku untuk yang kedua kalinya. Aku paham betul siapa yang dimaksud Hakim.
“Cowok ceking sok keren dan sok cool itu? Sejak kapan gue jadi sama dia? Gila aja, malesin banget,” sahutku manyun.
“Alah, jangan bohong deh, Put. Gue lihat sendiri dia tu perhatiin lo aja terus,”
“Loh? Kalau gitu dia dong yang suka sama gue. Kok malah gue yang divonis pacaran sama dia? Ogah banget!” jawabku lancar banget.
“Tapi, Put. Orangnya lumayan, sih,” Ica mulai membuka mulut.
“Ah, gila lo. Kalian berdua emang sama aja. Gue kawinin kalian entar kalau ngebahas ini lagi,”
Aku berlalu dari mereka semua menuju kelas. Menaiki tangga sekolah dan sampai di depan pintu kelas bertuliskan VIII 1. Sewaktu aku melangkah masuk, aku baru menyadari kelas itu hanya ada aku dan pacar jadi-jadian ku. Gila!
XXX
Mulai hari ini aku memutuskan untuk melupakan dia. Teman kecilku itu kini hanya tinggal kenangan. Lucu sebenarnya mengingat aku yang masih sangat kecil tapi mengaku menyukai seseorang. Gila!
Tetapi nampaknya teman-temanku tidak merasa aneh dengan usia dan hubungan mereka. Mereka bahkan sudah beberapa kali pacaran tapi bukan berarti itu cinta atau ada rasa. Mereka hanya memandang pacaran sebagai status serta pangkat, dimana orang dengan jumlah pacar lebih banyak adalah yang paling mulia. Konyol! Mereka masih kecil dan tidak tahu apa fungsi serta manfaat pacaran sesungguhnya.
XXX
“Hai!” ada seseorang di depanku saat ini. Yang secara tidak langsung membuat macet pemikiranku seketika.
“Sendiri aja?” aku hanya tersenyum. Malas berbicara dengan dia yang divonis berpacaran denganku.
Dia berbalik arah ke depan dan menuju kursinya yang berjarak 10 langkah dariku. Nampaknya aku berhasil membuatnya bete dan tidak mengobrol denganku lagi. Oh, syukurlah.
Terhitung sudah setengah tahun aku divonis pacaran sama dia. Ya, cukup langgeng. Tetapi dia seakan menganggap semua itu adalah suatu masalah dan membuat dia juga jaga jarak sama aku. Dan aku sih biasa saja sama dia. Sama dengan teman-teman yang lain.
Perlakuan dia kepadaku beda dari yang lain. Dia juga jarang ngobrol atau menegur aku. Cuma kalau keadaan lagi sepi gini aja. Aneh banget itu orang. Hah, pantas saja vonis itu bertahan langgeng banget. Jadi risih me-respect-nya. Dan saat ini sudah hampir satu sekolah mengetahuinya. Gila!
Tiba-tiba saja mataku menangkap sosok orang di depan pintu. Temanku yang satu itu cakep pakai banget, baik juga, pinter, bercanda juga pandai. Yang aku tahu, dia ngefans banget sama Ben 10 yang nomor 5. Dan aku sukanya sama yang nomor 4, kalau tidak salah dia bilang itu namanya XLR-8. Dia cukup kekanak-kanakan, pendiam. Tetapi sekali diajak ngobrol, joke dari dia banyak banget. Dia juga anak mami banget. Satu yang perlu kalian tahu, setiap diantar dan dijemput mamanya, dia selalu cipika-cipiki gitu. EOH!
“Put!” panggil dia yang ternyata telah duduk di kursinya tepat di depanku.
“Iya,” jawabku pelan.       
“Kamu sudah belajar agama untuk ulangan?” oh ya, satu lagi ciri khas dia. Beda dari temanku yang lain, dia sering memanggil lawan bicaranya dengan kata ‘kamu’ dan memanggil dirinya dengan ‘saya’. Aku rada ga nyaman sih awalnya. Tetapi lama bergaul sama dia, itu semua jadi terbiasa aja. Dan aku juga harus terbiasa ngobrol ‘saya-kamu’ ke dia. Fine. Cukup tau.
“Ha? Ulangan ya? Yang mana?” tanyaku sedikit terkejut.
“Yang ini,” tunjuknya pada halaman bertuliskan ‘Bab 5’.
“Astaghfirullah, saya lupa! Nanti bantu-bantu ya, Jul. Saya tidak ada belajar,” pintaku padanya.
“Males ah! Semalam saya minta tip-x aja ga dikasi. Dan sekarang, saya malas mau bantu kamu,” jawabnya dan berbalik arah membelakangi aku.
“Apalah Jul, kan waktu itu sedang ngerjain tugas Bu Yet. Saya tidak merasa kamu pinjam, Jul. Masa’ gitu aja marah sih. Maaflah,” rayuku padanya yang sama sekali tidak menghiraukanku.
“Jul,” Aku kembali memanggilnya sambil menggoyangkan kursinya. Tentu saja dia tidak menghiraukanku. Malah dia menutup telinganya seakan benar–benar tidak ingin mendengarkan perkataanku.
“Dasar cowok aneh, cuma gara-gara tip-x aja sampai marah banget. Ah, gue rasa dia cuma main-main marahnya. Dia memang sering seperti itu,” gumamku.
Akhirnya aku mencari buku Agama dan membacanya. Membuka lembar demi lembar dengan semangat ’45. Aku ingin membuktikan pada Jul, bahwa aku juga bisa meski tanpa bantuan dia. Huh! Dasar cowok sensitif!
Kring…
Jam pelajaran agama resmi dimulai. Seperti biasa, aku dan Ica segera menempati kursi kosong di depan Jul dan Hakim. Karena tadinya kursi itu ditempati teman kami yang non-muslim. Sambil menunggu Bu Endang masuk, aku dan Ica menjalankan tradisi kami. Saling menguji kemampuan dengan memberikan soal-soal lisan.
Sesekali aku melirik Jul di belakang, dia sangat serius menghafal. Akhirnya dia memergoki aku melirik ke arahnya. Sontak aku hanya tersenyum. Tetapi dia memasang wajah masam.
Ada apa dengan dia? Tidak seperti biasanya yang sangat tidak peduli dengan apa pun. Dan sekarang, tip-x menjadi alasan betapa bencinya dia kepadaku.
“Jul,” aku memanggilnya sambil tersenyum. Tetapi dia melirikku pun tidak.
“Faijul,” aku memanggilnya lagi. Tetap tidak ada respon.
“Mau pinjam tip-x?” tawarku ga nyambung.
“Ciee, Putri! Dah putus sama Tama, ya? Sekarang ngincar si Jul. Ciee..” teriakan butet satu itu membuat seisi ruangan menatapku sebagai tersangka.
‘Oh my God! Tu orang, rem mulutnya udah blong, ya? Nyebelin banget!” keluhku dalam hati.
“Assalamu’alaikum,”
“Wa’alaikumus salam,” jawab Tama dengan lantang ketika Bu Endang memasuki ruangan.
Nampaknya dia tidak mau kasus dengan tersangka aku dan yang melaporkan butet ini berlarut. Dia menyelamatkanku? Jangan-jangan …
XXX
Hal yang sudah membudidaya di kalangan warga SMP-ku, barang siapa yang berada di dalam kelas sewaktu jam istirahat tiba, manusia tersebut adalah orang-orang dengan volume otak yang lebih dari manusia di sekitarnya. Dan takjubnya, hal ini aku lakukan sekarang.
Dan sekarang hanya ada aku, kamu, dan dia. Alay beud! Ada aku, Jul, dan ‘pacar’ku. Oh my God! Kenapa harus si Tama yang divonis berpacaran denganku? Mengapa tidak Jul saja? Emang sih, kadang illfeel melihat tradisinya setiap bertemu mami tercintanya. Tetapi jika dibandingin dengan semua yang ada pada dirinya, tradisi itu hanya bagian kecil dari langit yang tertutup oleh awan pesonanya. Dia sungguh indah.
“Apa aku suka sama dia?”
Aku langsung menutup mulutku. Kata-kata itu meluncur dengan sangat lancar dari mulutku. Tentu saja hal itu memancing dua cowok yang masih waras itu melirik ke arahku. Aku hanya tersenyum kepada mereka dan tertunduk sok sibuk membuka buku IPA. Setelah keadaan aman, aku mengangkat wajah dan menepuk-nepuk mulutku beberapa kali.
Akhirnya aku beranjak dari tempat dudukku menuju kursi Hakim sambil membawa tip-x. Jul di samping memandang ke arahku dengan muka aneh banget.
“Mau pinjam tip-x?” tawarku dengan senyum. Dia hanya terdiam.
“Lagi ngapain sih, Jul?” tanyaku mencairkan suasana.
“Nih,” jawabnya singkat menyodorkan secarik kertas yang tadi dia orat-oret.
“Wow, bagus banget! Kamu yang buat, Jul?” tanyaku padanya setelah mendapati tokoh cartoon Ben10 kesukaanku di kertas tersebut.
“Iya, kamu suka, kan?”
“Suka banget. Kamu pandai banget gambar-gambar gini,”
“Ya sudah, ini untuk kamu saja,” katanya yang kini tersenyum kepadaku.
“Tidak lah. Kamu saja masih marah dengan saya,” ucapku sedikit manyum dan mengembalikan kertas tersebut kepada Jul.
Dia diam sejenak tanpa berbuat apa-apa. Bahkan sodoran kertasku tidak dihiraukannya. Di saat yang sama, ‘pacar jadi-jadian’-ku menggeser kursi dengan keras dan keluar dari kelas, meninggalkan aku dan Jul di sana. Aku sedikit aneh dengan perlakuannya itu.
Penting ya pakai geserin kursi kuat-kuat. Terus pakai acara keluar segala.
“Put,” panggil Jul kepadaku yang sedari tadi memikirkan ‘pacar’ku. Hah, bukan. Dia Tama, kawanku si calon ketos yang diisu-isukan.
“Iya, ngapa Jul?” tanyaku sembari memalingkan wajahku ke arahnya.
“Nih! Untuk kamu,” kali ini dia menyodorkan kertas lagi. Dan kertas tersebut bergambar tokoh Ben 10 idolanya. Aku hanya memandangnya heran. “Dua-duanya untuk kamu, Put. Tapi kalau ga suka, ga diterima juga ga apa,”
“Kamu… masih marah sama saya soal ini?” akhirnya aku berbicara sambil menunjukkan tip-x di tanganku.
“Hahaha..”
“Lho, kok ketawa?”
“Saya ga marah kok. Kasian ya, yang dicuekin. Hahaha, maaf ya. Tapi saya puas banget ngerjain kamu,”
“Ih, ternyata cuma ngerjain toh,” jawabku manyun dan berdiri akan melangkah keluar kelas.
“Eh Put, mau ke mana?”
“Kantin,”
“Tunggu!”
“Hah, kamu mau ke kantin juga?” tanyaku benar-benar merasa aneh. Selama sekolah di sini, dia hampir tidak pernah ke kantin. Sumpah deh!
“Bukan. Nih, simpan,” jawabnya dan menyodorkan kertas bergambar tadi.
“Tidak lah, Jul. Aku buru-buru, nih. Laper, daaa,” pamitku mengakhiri obrolan kami.
‘Andai Jul itu kamu, Ruba,’
XXX
Hari Jum’at ini, aku dan ibuku sengaja singgah di toko ikan yang jauh dari rumah kami. Jelas kami mau belanja. Di sini semuanya murah banget. Lebih murah dari pasar juga. Di sini juga lengkap, semuanya ada. Eh, ga semua sih. Barang-barang elektronik ga dijual di sini. Lagi pun barang elektronik yang ada cuma kulkas usang.
Aku sengaja menunggu saja di motor, sedangkan Ibu sibuk memilih-milih barang yang akan dibeli. Aku memandang jalanan yang begitu ramai, sedang sangat sibuk mengejar waktu sholat Jum’at. Tak lama, ada seseorang berbaju kurung biru datang menggunakan motor. Dia memarkirkan motornya tepat di sebelah motor ibuku. Aku tidak begitu menghiraukan kedatangannya. Namun, kedatangannya sangat menggangguku karena asap rokoknya. Menyebalkan!
Setelah sempurna memakirkan motor, dia beranjak membeli sesuatu di toko tersebut. Badannya yang tinggi dan kurus serta gayanya yang urak-urakan mengingatkanku pada teman masa kecilku, Ruba. Dari postur tubuhnya, lelaki perokok itu sangat mirip dengan Ruba meski aku hanya melihat punggungnya. Tetapi segera kulupakan fikiran itu. Tidak baik untuk senantiasa mengingat yang telah lalu. Ntar kita jadi semakin terpuruk.
Mataku tidak bisa berhenti melihat gerak-geriknya. Sekilas aku menjadi penasaran, siapa dia? Dan anehnya, jantungku berdegup kencang. Apa itu benar Ruba? Tidak tidak, dia ga merokok. Ups salah, aku yang tidak tahu, apakah dia perokok atau tidak? Tetapi kalau benar?
“Ayo, naik Put. Kita pulang lagi,” ajak Ibuku, tetapi mataku masih tertuju padanya yang sampai sekarang tidak membalikkan badannya. Sambil menaiki motor, mataku masih memperhatikannya. Berharap dia menunjukkan wajahnya.
Dan saat Ibuku memutar gas. “Astaghfirullah hal azim, Ruba?”
Dan benar, itu Ruba, my first love.
XXX
Aku simpulkan, kalau Ruba memang cinta pertamaku dan Jul adalah cinta kedua ku. Tetapi mereka tak dapat aku miliki sepenuhnya. Bahkan, aku sudah memutuskan untuk jauh-jauh dari kehidupan Ruba. Dan jaga jarak dengan Jul. Karena, aku sudah punya seseorang yang senantiasa ada untukku, menghiasi hari-hariku dan sangat membuatku bahagia.
“Selamat ulang tahun ya, Sayang. Happy sweet seventeen. Semoga kamu sehat selalu. Tambah cantik ya. Jangan tambah manja, ntar repot lagi mamamu ngurusnya,” katanya kepadaku setelah aku meniupkan lilin di atas kue yang dipegangnya.
“Hu, enak aja kamu. Tetapi, makasih ya atas semuanya. Terima kasih sudah mau jadi orang yang senantiasa ada untukku. Dan maaf, kalau selama ini aku membuatmu jengkel karena sebelumnya aku benci sama kamu dan vonis dari teman-teman kalau kita ini pacaran,” jelasku padanya.
“Sekarang kamu masih benci sama aku?” Tanyanya.
Aku menggeleng, “I Love You, Tama. Thank you so much,”
Love you too, my princess”
XXX
First love, kata orang adalah perasaan cinta yang dirasakan pertama sekali kepada lawan jenisnya. Ada yang bilang juga kalau first love itu ga akan bisa terlupakan. Meski ga ada kenangan, tetapi berkat dia lah kita bisa merasakan indahnya mencintai walau harus tidak dicintai. Dan first love ga semuanya berawal dengan tawa dan sering berakhir dengan duka. First love juga tak terduga, tak disangka, dan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
Second love, tak disangka juga datangnya. Karena sudah punya rasa dengan first love, jadi second love hanya dianggap sebagai rasa kagum. Apalagi jika second love-mu adalah orang yang so perfect, mungkin kamu hanya berfikir kagum untuknya. Tetapi tanpa disadari, rasa kagum itu melonjak tinggi. Hingga senang bukan kepalang jikalau si dia dekat denganmu. Mencintainya rasanya ga mungkin karena masih ada rasa dengan first love, tetapi kenyataan berkata lain, ada dua cinta dalam satu hati.
Third love, aku bingung mendefinisikannya. Karena setiap orang pasti memiliki cerita mereka masing-masing. Tetapi third love-ku tak disangka dan tiada pernah terduga. Mungkin benar kata pepatah dulu, ‘Jangan terlalu benci, nanti jadinya benar-benar cinta’. Itu yang ku alami, menyukainya, menyayanginya, dan mencintainya. Perasaan bahagiaku bersamanya terjalin sangat lama dibanding first and second love.


Minggu, 17 Maret 2013

Bila Ibu Boleh Memilih ♥

post by : Ayat-Ayat Cinta

Anakku,, Bila ibu boleh memilih Apakah ibu berbadan langsing Atau berbadan besar karena mengandungmu Maka ibu akan memilih mengandungmu,, Karena dalam mengandungmu,,ibu akan merasakan keajaiban dan kebesaran Allah

Sembilan bulan nak,, Engkau hidup di perut ibu.. Engkau ikut kemana pun ibu pergi Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagian Engkau menendang rahim ibu,, Ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai airmata

Anakku,, Bila ibu boleh memilih Apakah ibu harus operasi ceasar, atau Ibu harus berjuang melahirkanmu.. Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga Karena kedahsyatan perjuangan untuk mencari keluar ke dunia sangat ibu rasakan Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun..

dan ketika engkau hadir,, tangismu memecah dunia,, saat itulah saat paling membahagiakan segala sakit dan derita sirna melihat dirimu yang merah mendengarkan ayahmu mengumandangkanadzan kalimat syahadat kebesaran Allah dan penentetapan hati tentang junjungan kita tentang Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku,, Bila ibu memilih Apakah ibu berdada indah atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,, Maka Ibu memilih menyusuimu, Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu Dengan tetesan-tetesanDan tegukan-tegukanyang sangat berharga Merasakan kehangatan bibir dan badanmu di dada ibu dalam kantuk ibu, Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku,, Bila ibu boleh memilih.. Duduk berlama-lama di ruang rapat Atau duduk dilantai menemanimu menempelkan puzzle Maka ibu akan memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku,, Hidup emang pilihan.. Jika dengan pilihan ibu,, Engkau merasa sepi dan merana Maka maafkanlah nak.. Maafkan ibu.. Maafkan ibu.. Percayalah nak,, Ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita, Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita hilang Percayalah nak,, Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu Percayalah nak,, Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu.

Senin, 18 Februari 2013

PENYAKIT ASMA


PENGERTIAN ASMA
Asma adalah satu keadaan klinik yang di tandai oleh terjadinya penyempitan bronkus yang berulang namun reversible, dan di antara episode penyempitan bronkus tersebut terdapat keadaan ventilasi yang lebih normal (Solomon William R, 2006: 177).
Asma adalah penyakit inflamasi obstruktif yang di tandai oleh periode episodic spasme otot-otot polos dalam dinding saluran udara bronchial (Spasme Bronkus) (Gede Asih, Cristantie Effendy, 2004 : 95).
Asma adalah suatu keadaan di mana terjadi gangguan pada saluran nafas, yaitu mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan penyempitan ini bersifat sementara.
Penderita asma mempunyai saluran udara yang sensitif dalam paru-parunya. Sewaktu terkena penyebab tertentu, saluran udara semakin sempit dan akibatnya sulit untuk bernapas.
Penyakit asma termasuk dalam penyakit autoimun dimana sistem imun (sel-sel imun) tidak bisa membedakan mana yang sel baik mana yang sel jahat atau dengan kata lain sistem imun menjadi bodoh/naif. Sel-sel imun seharusnya melindungi tubuh dari sel-sel jahat yang membawa penyakit seperti bakteri, virus, parasit dan sebagainya.Bagi penderita autoimun, sel-sel imun malah menyerang sel-sel baik dalam tubuh.
Penyakit asma paling banyak terjadi pada anak dan berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Alergi dapat menyerang semua organ dan fungsi tubuh tanpa terkecuali. Disamping itu banyak permasalahan kesehatan lain yang menyertai berupa gangguan organ tubuh lain, gangguan perilaku dan permasalahan kesehatan lainnya
JENIS-JENIS ASMA
Asma di klasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu:
  1. Asma alergik di sebabkan oleh allergen (misalnya: serbuk sari, binatang,   amarah, makanan dan jamur).
  2. Asma idiopatik atau non alergik tidak berhubungan dengan Allergen spesifik. Faktor-faktor seperti Common cold, infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi dan polutan lingkungan dapat mencetuskan serangan.
  3. Asma gabungan adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik maupun bentuk idiopatik atau nonalergik (Suddarth  dan Brunner, 2002 : 611).
PENYEBAB ASMA
Faktor risiko lingkungan (penyebab) berkembangnya asma merupakan interaksi antara faktor pejamu (host) dan faktor lingkungan.
Faktor pejamu
  1. Genetik 
  2. Alergi
  3. Hiperektifitas bronkus
  4. Jenis kelamin
  5. Ras/etnik

 Faktor lingkungan
  1. Yang mempengaruhi individu dengan kecenderungan (predisposisi) asma untuk berkembang menjadi asma. Alergen di dalam maupun di luar ruangan, seperti mite domestik, alergen binatang, alergen kecoa, jamur, tepung sari bunga, sensitisasi (bahan) lingkungan kerja, asap rokok,  polusi udara di luar maupun di dalam ruangan, infeksi pernapasan (virus), status sosio ekonomi, besarnya keluarga, obesitas. 
  2. Yang menyebabkan eksaserbasi (serangan) dan menyebabkan gejala asma menetap. alergen di dalam maupun di luar ruangan, polusi udara di luar maupun di dalam ruangan, infeksi pernapasan, olah raga dan hiperventilasi, perubahan cuaca,  makanan mengandung zat additif  (pengawet, penyedap, pewarna makanan),  obat-obatan, seperti asetil salisilat, iritan antara lain parfum, bau-bauan yang merangsang (Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma di Indonesia,  2004).
Penyebab asma juga berbeda tergantung penderitanya. Bagi sejumlah penderita, mungkin sulit untuk mengetahui apa yang menyebabkan asma! Penyebab yang paling sering ditemui adalah:
  • Pilek dan flu pada anak-anak
  • Gerak badan (dapat dikurangi)
  • Serbuk sari, jamur atau rumput
  • Bulu binatang dan ketombe (sisik kulit)
  • Tungau
  • Asap rokok
  • Perubahan suhu udara dan cuaca
  • Obat tertentu (mis. aspirin dan beberapa jenis obat tekanan darah)
  • Bahan kimia, bau kuat dan semprot aerosol tertentu (mis. minyak wangi)
  • Makanan, bahan pengawet, penambah rasa dan warna tertentu
  • Pekerjaan tertentu
  • Perasaan tertentu (mis. stres)

TANDA DAN GEJALA PENYAKIT ASMA
  1. Dispnea (Kesulitan bernapas atau pernapasan labored, napas pendek).
  2. Batuk di akibatkan oleh iritasi membrane mukosa.
  3. Pembentukan Sputum (dahak)
  4. Nyeri dada.
  5. Mengi adalah bunyi yang mempunyai puncak tinggi, berirama yang terutama terdengar pada ekspirasi.
  6. Jari tabuh di temukan pada pasien dengan hipoksia kronis. 
  7. Sianosis adalah warna kulit kebiruan, adalah indikator yang sangat lanjut dari hipoksia (Suddart dan Brunner, 2002: 529).
Gejala asma dapat berbeda antara penderita asma ayang satu dengan lainnya, dan dari waktu ke waktu. Ada penderita yang mengalami semua gejala ini manakala penderita lain hanya mempunyai desah atau batuk.

Sabtu, 02 Februari 2013

NAGA


Buah naga mempunyai khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia diantaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, pelindung kesehatan mulut, pencegah kanker usus, mengurangi kolesterol, pencegah pendarahan dan mengobati keluhan keputihan.

Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga, karena buah naga mengandung kadar air tinggi sekitar 90 % dari berat buah. Rasanya cukup manis karena mengandung kadar gula mencapai 13-18 briks. Buah naga juga dapat disajikan dalam bentuk jus, sari buah, manisan maupu selai atau beragam bentuk penyajian sesuai selera anda.

Secara umum,pakar sependapat dan mengakui buah naga kaya dengan potasium, ferum, protein, serat, sodium dan kalsium yang baik untuk kesihatan berbanding buah-buahan lain yang diimport.

Menurut AL Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, organisasi yang meneliti buah naga merah , buah kaktus madu itu cukup kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang sangat membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme dalam tubuh manusia.

“Penelitian menunjukkan buah naga merah ini sangat baik untuk sistem peredaran darah, juga memberikan efek mengurangi tekanan emosi dan menetralkan toksik dalam darah.“Penelitian juga menunjukkan buah ini bisa mencegah kanker usus, selain mencegah kandungan kolesterol yang tinggi dalam darah dan menurunkan kadar lemak dalam tubuh,” katanya.

Secara keseluruhan, setiap buah naga merah mengandungi protein yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung; serat (mencegah kanker usus, kencing manis dan diet); karotin (kesehatan mata, menguatkan otak dan mencegah masuknya penyakit), kalsium (menguatkan tulang).

Buah naga juga mengandungi zat besi untuk menambah darah; vitamin B1 (mencegah demam badan); vitamin B2 (menambah selera); vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol) dan vitamin C (menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat).

Berikut ini kandungan nutrisi lengkap buah naga :

Kadar Gula : 13-18 briks
Air : 90 %
Karbohidrat : 11,5 g
Asam : 0,139 g
Protein : 0,53 g
Serat : 0,71 g
Kalsium : 134,5 mg
Fosfor : 8,7 mg
Magnesium : 60,4 mg
Vitamin C : 9,4 mg

Jumat, 01 Februari 2013

Kalajengking

:) Scorpion :)

Fauna dan Flora INDONESIA

# FLORA TIPE PERALIHAN
Wilayah flora tipe peralihan meliputi pulau-pulau di wilayah Indonesia bagian tengah yang terdiri atas Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor, dan Kepulauan Maluku.

Jenis Floranya adalah:
  • Longusei (Ficus minahasae)
  • Gofasa, gupasa (Vitex cofassus)
  • Eboni (Diospyros celebica)
  • Anggrek serat (Dendrobium utile)
  • Cempaka hutan kasar (Elmerrillia ovalis)
  • Lontar (Borassus flabellifer)
  • Ajan kelicung (Diospyros macrophylla)
  • Cendana (Santalum album)
  • Cengkeh (Syzygium aromaticum)
  • Ampupu (Eucalyptus urophylla)




# FAUNA TIPE PERALIHAN
Meliputi fauna di wilayah Sukawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara bagian tengah.
Jenis faunanya adalah:
  • Babi Rusa
  • Kuda
  • Kuskus
  • Anoa
  • Komodo
  • Bavian jambul
  • Hap-hap
  • Kera
  • Tarsius
  • Serindit sangihe
  • Seriawang Sangihe
  • Gagak banggai
  • Punggok Togian
  • Gosong sula
  • Kepudang-sungu sula
  • Raja-perling sula
  • Anis Sulawesi
  • Sikatan matinan
  • Julang sulawesi
  • Kangkareng sulawesi
# FLORA TYPE OF TRANSITION
Transitional type region flora includes the islands in the Indonesian region comprising the central part of the island ofSulawesiNusa Tenggara islandsthe island of TimorandMoluccas Islands.

Types of flora are:

Longusei (Ficus minahasae)
Gofasagupasa (Vitex cofassus)
Ebony (Diospyros celebica)
Fiber orchid (Dendrobium utile)
Cempaka rough forest (Elmerrillia ovalis)
(Borassus flabellifer)
Ajan kelicung (Diospyros macrophylla)
Sandalwood (Santalum album)
Clove (Syzygium aromaticum)
Ampupu (Eucalyptus urophylla)




# TYPE TRANSITIONAL FAUNA
Covering Sukawesi fauna in the region and the center of theNusa Tenggara islands.

Types of fauna are:

pigs Deer
horse
fitch
anoa
Komodo
baboon-crested
Hap-hap
ape
tarsier
serindit Sangihe
Seriawang Sangihe
Banggai crow
Punggok Togian
charred stake
Kepudang-sungu stake
King-perling stake
Anis Sulawesi
sweep matinan
looming sulawesi
Kangkareng sulawesi

Hal Baru

Orang bisa saja merasa bahwa semua yang sudah dia miliki saat ini sudah cukup untuk membuatnya senang. Orang-orang yang menyayanginya, barang-barang yang sangat dia sayangi, juga lingkungan yang sangat mendukung baginya. Tetapi tak jarang juga, orang-orang yang gampang sekali bosan dengan kehidupannya. Dia ingin mengalami perubahan dalam hidupnya secara terus-menerus setiap saat.

Perubahan terhadap dirinya bakal membuat orang tersebut menjadi lebih menyenangkan hidupnya ketimbang saat ini. Tetapi tentu saja prubahan-perubahan menuju hal yang positif. Tidak salah bagi kita untuk mencoba hal baru yang belum pernah kita lakukan sebelumnya. Bahkan tidak pernah kita bayangkan bahwa hal itu bakal terjadi untuk diri kita.

Bergaul dengan orang-orang baru merupakan suatu perubahan yang sangat sulit untuk dihadapi. Orang-orang baru ini akan juga merubah kepribadian kita. Sehingga watak kita berubah menyesuaikan dengan orang-orang baru tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa kita sendiri yang mampu merubah mereka menjadi layaknya kita. Pelan-pelan mangajak mereka ikut dengan kita dan membuat mereka bertindak layaknya orang-orang yang biasanya mengisi hari-harimu.

Tak hanya manusia, barang-barang yang baru juga dapat membuat suasana menjadi lebih berwarna. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang tentu merasakan yang namanya bosan. Nah, barang-barang baru ini dapat sedikit mencerahkan mata kita untuk melihata barang yang lebih berwarna. Melihat barang yang itu-itu saja juga dapat membuat kita menjadi lemas. Bayngkan jika kita mendapat barang baru, secara tidak langsung mata kita juga memiliki penglihatan yang berbeda setiap kali melihat barang baru tersebut.

Lingkungan juga sangat berpengaruh bagi semangat hidup kita. Belum tentu lingkungan yang menurut kita tidak nyaman, akan juga tidak nyaman setelah kita ada di dalamnya. Contohnya saja dalam hal pindah rumah. Bagi sebagian orang yang sudah nyaman dengan lingkungan tempat tinggalnya, akan berfikiran negatif terhadap lingkungan barunya nanti. Bahkan dia tidak sadar bahwa dia hanya memikirkan hal-hal buruknya saja. DIa belum tahu hal-hal baik yang dapat terjadi di lingkungan baru tersebut.

Tinggallah persepsi-persepsi negatif terhadap hal-hal baru yang akan kamu hadapi. Nikamati sajalah hal baru tersebut. Lihat perkembangannya setelah beberapa lama, dan yakinkan dirimu bahwa hal baru itu menyenangkan :)

Kamis, 31 Januari 2013

The T(h)ree

Entah kalian apa di kehidupanku. 
Akankah aku jadikan musuh? Aku rasa kalian temanku.Akankah ku anggap teman? Tapi ada yang tidak menganggapku teman.Akankah ku anggap hanya kenalan? Namun, ada yang lebih dari itu.


Aku tahu, aku hanya penggemar kalian. Orang yang senantiasa terdiam sejenak di saat berpapasan dengan kalian. Entah apa yang ada di kalian. Entah ilmu apa yang kalian gunakan untuk dapat menghentikan seluruh tubuhku. Kakiku tiba-tiba terhenti, mataku menatap tajam, menduga dan bertanya 'Itukah kalian?'. Aku kebingungan. Aku serasa tak menjadi diriku yang asal-asalan. Aku berubah menjadi sosok kalem dan pemalu juga jaim.

Ahh, siapa yang salah? Kalimat itu senantiasa muncul di benak dan fikiranku. Setiap kali bertemu dengan kamu, aku selalu tak berani menatap matamu. Mata tempat aku menemukan jawaban akan pertanyaan  aku selama ini. Mata yang aku merasa juga memperhatikanku. Aku tertunduk, melangkah di depanmu dan menganggap kamu itu bukan kamu. Mempercepat langkahku dan menghela nafas. Aku takut. Padahal kamu bukan setan, dan kamu bukan orang asing. Kamu sudah lama sekali ada di hari-hariku. Tapi entah kenapa rasa ini menjadi berubah. Aku tak seusil dulu kepadamu. Apa itu efek kita jarang berjumpa? 0.0

Kamu lagi. Aku bingung akan memberimu gelar yang kedua atau ketiga atau bahkan terakhir (Amin). Karena kamu hadir setelah kamu yang pertama tetapi ada kamu yang ketiga. Aku senang bisa mengenalmu, jauh darimu, menjadi 'pacar' ejekanmu, dekat denganmu, dan seperti sekarang ini. Meski dulu kita pernah jauuuuuuuh banget. Gara-gara semua orang memvonis kita ada apa-apa. Sebenarnya akunya biasanya saja. Tetapi begitulah. Tidak lama kemudian, kamu hadir ingin lebih dekat denganmu. Entah kenapa kamu saat itu ingin dekat denganku. Dan ternyata, kedekatan itu tak lama. Kamu senang dengan yang lain. Huh, kesal banget. Mengapa harus aku yang kamu PHP-in? Apa salah aku? Entahlah. Awalnya, saat kamu kembali lagi, aku tidak begitu menghiraukannya. Hingga kamu sadar bahwa kamu salah dan sangat membuat aku kecewa. Sekarang aku pengen berterimakasih denganmu. Terima kasih sudah memberikan hal-hal positif di dalam hidupku dan membuat diriku senang. Terima kasih ya ^^

Kali ini kamu. Orang yang menurutku memiliki semua yang aku inginkan. Kamu cakep, kereen, kece, pintar, alim, humoris (kadang-kadang), enak diajak ngobrol. Aku akui ada dua kekurangan kamu sejak dulu. Satu kekuranganmu sudah kamu perbaiki sih. Yaitu ketergantunganmu yang sangat-sangat terhadap Mama-mu. Maaf, tapi aku pernah menyebutmu anak mami. Dan kekuranganmu kedua, kamu terlalu mengisolasikan dirimu sendiri. Tidak ingin bergaul dengan teman baru atau bermain layaknya orang-orang disekitarmu. Lagi-lagi kamu sama dengan kamu yang pertama. Meski aku telah menemukan kamu yang kedua, tetapi dihadapanmu aku tetap masih terdiam, stuck sekejap, dan membuyarkan lamunanku. Kamu WOW, tetapi harus ku lupa. =.='

The T(h)ree : Tiga orang yang saat ini masih mempengaruhi hidupku, hatiku, dan mataku. Kalian ada yang seperti musuh, pacar, dan teman. Ku simpulkan bahwa kalian adalah pohon yang senantiasa meneduhkan mataku untuk sekedar memandang kalian yang kesemuanya istimewa meski ada yang teristimewa di antara kalian. ^^

L A S - M A

 Hai Hai aku Kenapa kamu?  Seperti tidak bersemangat Seperti tidak ada tenaga Depresi kah?  Karena apa Apa ini lasma?  Atau bosan dengan hid...

Popular,,