Jumat, 18 Desember 2015

My Special Person FOREVER


Mamak dan Bapak adalah orang orang yang aku sayangi, yang bisa meredakan emosiku, yang menjadi inspirasiku, dan yang menjadi penyemangatku. 
Merekalah kebahagiaanku. Aku bahagia, jika mereka juga berbahagia.
Tetapi aku lupa, kapan terakhir kali aku melihat mereka berbahagia karena aku
Kapan terakhir kali aku membahagiakan mereka?
Aku ada di sini, jauh dari mereka, jauh dari orang-orang ternyamanku, ini semua aku lakukan untuk mereka, untuk kebahagiaan mereka.
Apakah aku di sini dan mereka bahagia?
Apakah mereka bahagia dengan mendengar apa yang sudah aku perbuat di sini?
Bahkan aku tidak paham apa yang telah aku perbuat di sini.
Hanya membuang-buang waktu, membuang-buang uang mereka, dan membuang-buang segalanya.
Berusaha melakukan apa yang membuatku bahagia tanpa mereka.
Aku selalu berusaha melakukan hal-hal yang berusaha membuatku bahagia.
Tetapi bahagia yang ku dapat tidak sesempurna bahagia bersama mereka.
Bahagia dengan dapat melihat wajah mereka setiap hari.
Bahagia dengan senyuman mereka setiap bangun tidur, pulang ke rumah, selama di rumah. Bercengkerama dengan mereka di teras rumah. Bergotong royong membersihkan rumah. Meringankan pekerjaan mereka di rumah. Melihat wajah lelah mereka saat tertidur. Mendengar tawa bahagia mereka. Mendengar curhatan mereka tentang pekerjaan mereka di sekolah.
Itu adalah segelintir kebahagiaanku bersama mereka yang tidak ku dapatkan selama aku di sini.
Bahagiaku di sini, bahagiakah aku di sini?
Bahagiaku yang sempurna hanya di saat malam minggu, karena saat itu aku menelepon mereka dan mendengar segala cerita-cerita dan kisah- kisah yang keluar dari nada telepon dari mereka juga adik-adikku. Itu adalah hal yang paling bahagia yang bisa kurasakan di sini.
Bahagia itu semakin memuncak saat aku bisa mendengar kata 'Alhamdulillah' yang ikhlas dan meluncur dengan lancar dari nada bicara mereka saat aku menyampaikan nilai bagusku. Tetapi itu berlangsung entah beberapa waktu yang lalu.
Sekarang, akhir-akhir ini, semangatku memudar.
Apakah aku rindu akan mereka?
Apakah semngat ku akan kebahagiaan sudah habis dan perlu diisi ulang?
Ya
Tetapi kemasan praktis isi ulang kebahagiaan belum tersedia di sini, di Tembalang.
Yang ada hanya kebahagiaan kemasan yang tidak ekonomis dan tidak praktis. Harus merogoh kocek dalam sekali untuk mendapatkan kebahagiaan itu. Atau juga adanya kemasan unlimited yang hanya enam bulan sekali baru tersedia. Itu pun dengan porsi kebahagiaan yang hanya bertahan beberapa minggu.
Aku tahu dengan pasti kalau aku harus menunggu, menunggu hingga kemasan unlimited itu datang. Sayangnya itu baru datang berbulan-bulan berikutnya. 
Apakah aku sanggup menunggu?
InsyaAllah, Bismillah

Jumat, 04 Desember 2015

Kekasih

Haruskah?
Haruskah sang kekasih selalu ada di sisi mu
Haruskah selalu ingin bersamamu
Tak ingin jauh darimu

Tak boleh kah?
Tak boleh kah sang kekasih mantapkan pilihan
Dengan hati, dari hatinya sendiri
Kamu hanya memahami dan berpikir lagi
"Mungkin ini yg kekasihku mau"

Bisa kah?
Bisa kah sang kekasih mengadu
Tanpa harus diadu dahulu
Bersandar tanpa harus disandar
Dahulu

Apakah jawaban tanyaku?
Iyakah? Tidakkah?
Haruskah? Tak boleh kah? Bisa kah?

Pikirkan lagi, Kekasih

Semarang, 5 Desember 1996

Kamis, 03 Desember 2015

Nurul Eka Putri


Sedikit tentang Diriku

Sepasang Kekasih

Kasih ... Sayang ... Kekasih ...
Kekasih penuh akan kasih dan sayang
Bukan hanya mereka, rasa itu juga terbawa 
Hingga dirasa oleh benih-benih cinta mereka

Berhasil ...
Sepasang kekasih berhasil membesarkan benih
Dengan rasa, rasa kasih dan sayang

Namun ...
Apakah benih juga mengalirkan rasa?
Rasa kasih, rasa sayang
Kepada sepasang kekasih itu?

Akankah?
Akankah benih itu paham makna kasih juga sayang?

Akankah sepasang kekasih punyai kesempatan merasakan
Kasih dan sayang dari benih mereka?

Apakah sepasang kekasih
Memikirkan hal itu?
Semarang, 3 Desember 2015 23:18

Sabtu, 21 November 2015

Lyla - Pacar Satelit - Music Everywhere





Telephone ku berdering 
Ku yakin itu darimu

Kau bilang engkau tau
Ku dimana dengan siapa

Gila nya kau pun tau
Kemejaku hitam kelabu

Lalu kau ancam aku
Jangan macam macm ya sayang

Lama lama kok rumit 
Kau pacar atau satelit
Kau pantau terus aku
Lama lama kok rumit 
Kau pacar atau satelit
Kau pantau terus aku

Semakin hari semakin ketat
Pola pengawalan dari mu
Lagi kau ancam aku
Jangan macam macam ya sayang
Pacar atau Satelit

Lyla - Ga Romantis





Tak pernah ku memberi mawar merah

Atau sebait puisi yang indah

Perlahan kulihat kau mulai gerah

ku takut kau jadikan ku sejarah



Bila kau marah

Janganlah engkau pergi

Tetaplah disini dengarkan ku bernyanyi



Aku ga mau jadi mataharimu

Karna itu akan membuatku jauh

Aku ga mau jadi bintang-bintang

Walau indah itu juga kan jauh

Yang aku mau menjadi udaramu

Selalu setia tiap hela nafasmu



Aku ga romantis

Maaf aku ga romantis

Lyla - Kehabisan Waktu | Video Lirik

Lyla - Kehabisan Waktu Guitar Tutorial | BERISIK (Bermusik Itu Asik)

Lyla - Kehabisan Waktu | Official Video Clip

Lyla - Turis | Official Video Lirik

Rabu, 24 Juni 2015

SERASA TARAWIH DI MASJIDIL HARAM

Seperti malam-malam sebelumnya, di malam Ramadhan yang ke-6 ini aku pergi ke Masjid bukan hanya sekedar ingin sholat Isya, bukan cuma sekedar ingin sholat Tarawih, bukan juga hanya ingin SHolat Witir. tapi sebagai warga baru di daerah ini, aku ingin mengubah cara bershaff warga di sini. Sudah hampir seminggu aku SHolat di Masjid ini, tetapi para Jamaah tidak begitu memperdulikan dengan Shaff yang tidak rapat dan tidak lurus. Mereka seakan tidak mau jauh-jauh dari Sajadah miliknya, sehingga mempertahankan posisi mereka. meskipun sajadah yang begitu besar bisa dipakai oleh dua orang.
yap, hari ini aku ke Mesjid langsung menuju shaff paling depan. shaff di mana kemarin aku melihat ada bagian yang benar-benar kososng (atau mungkin diisi setan). Bagian shaff tersebut kosong dikarenakan bagian tersebut tidak terdapat karpet di bawahnya. Akhirnya aku memutuskan untuk berdiri di atas keramik di bagian shaff yang kosong itu. di atas karpet di sebelah kiriku sudah terisi orang, tidak hanya dengan karpet, Beliau juga melapis karpet dengan sajadahnya. Aku melaksanakan Sholat tahiyatul Masjid terlebih dahulu dengan beralaskan keramik. setelah aku sholat, mbak di kiri ku berkata.
"Mbak, pindah di kiri saya saja, Mbak. di sini ada karpetnya. kalau di keramik begini sakit lututnya. sini sajadahnya bareng saya saja. tapi Mbak di kiri saya," ucap Mbak tersebut sambil menepuk karpet kosong di sisi kirinya.
"Maaf, Mbak. saya di sini saja. nanti di sini kosong Mbak, tidak ada yang mengisi," jawabku
"Tapi ini keras lho, Mbak. nanti sakit lututnya," Ujarnya lagi
"Tidak apa-apa, Mbak." jawabku tidak goyah
Akhirnya Mbak tersebut menyerah dan membentangkan sajadahnya tepat di hadapanku menutupi keramik. aku pun tersenyum dan mengucapkan terimakasih kepadanya.
Hingga Sholat Isya dimulai dan berakhir, aku masih di tempat itu. tempat berkeramik yang telah beberapa malam menjadi sarang setan mengisi shaff yang kosong. dan hari ini sungguh lega dan senang rasanya dapat mengisi shaff ini, mengurangi dosa jamaah di sana karena telah mengosongkan shaff. dalam shalat ISya ku menangis. Alhamdulillah Allah memberi kesempatan kepada aku yang menutupi shaff tersebut. di dalam sujud, aku berniat ingin membelikan sajadah satu untuk menutupi keramik ini. sehingga tidak ada alasan untuk mengosongkan bagian shaff ini.
tetapi saat tausiyah diberikan, aku melirik ke karpet di sebelah kiri. ternyata karpet tersebut tidak bersambung dengan karpet di belakang, tidak seperti karpet sebelah kanan yang menyatu dengan bagian belakangnya dan ternyata ada tembok jadi tidak dapat menggesernya. hal ini berarti karpet sebelah kiri dapat digeser mendekati karpet kanan. sehingga tidak ada bagian keramik yang tidak tertutupi karpet. hal ini bisa menjadi cara jitu untuk mencegah kekosongan di bagian ini.
tetapi otakku berfikir lagi. kapan aku dapat menggesar karpet ini agar menyatu. bukankah saat ini jamaah sedang penuh-penuhnya. apa mungkin subuh nanti? karena zuhur sudah pasti aku kuliah. atau ashar? tetapi terdapat kajian yang sudah pasti masjid ini juga terisi penuh. aku berdoa lagi kepada Allah untuk memberikan kesempatan kepadaku untuk menggeser karpet kiri ini. entah kapan aku sempat. berikanlah kesempatan kepadaku, Ya Rabb.
Pada subuh hingga sore hari, aku merasa sangat sedih, tidak ada kesempatan untukku untuk menggeser karpet tersebut. ditambah lagi saat ISya datang aku terlambat memasuki Masjid. sudah pasti masjid sudah sangat ramai. dalam perjalanan ke Masjid, aku sedih, aku meminta maaf kepada Allah tidak dapat menjalankan misi dengan baik.
tetapi alangkah terkejutnya diriku, saat menemui karpet kiri dan kanan sudah bersatu, sudah tidak ada celah keramik lagi di sana. aku menuju ke shaff tersebut dan di kiri ku kembali Mbak yang kemarin juga berada di kiriku. aku mulai melakukan Sholat tahiyatul Masjid. dan tak henti-hentinya mengucapkan syukur kepada Allah.
hingga saat sholat Isya, air mata ini tidak dapat terbendung lagi. sungguh mukjizat yang sangat luar biasa. pemrintaanku, doaku terkabul dalam jangka waktu hanya sehari. bahkan aku tidak meminta Allah yang mengeser karpet itu, aku hanya meminta aku yang diberi kesempatan untuk menggsernya. tetapi alangkah indahnya Allah mengabulkan doaku. aku jadi teringat kepada cerita-cerita orang-orang yang baru pulang dari Masjidil Haram. yang mana beliau akan bercerita bahwa setiap yang ia katakan pasti akan menjadi kenyataan dalm waktu yang sangat singkat. dan kejadian ini sungguh sangat mirip dengan kejadian di Masjidil Haram tersebut. meskipun aku yakin pasti ada orang yang menggesernya, namun aku tak tahu siapa itu. apakah dia melihatku shalat di atas keramik itu jadi hatinya tergerak untuk menggeser di saat dia yang memilki kesempatan. ataukah pengurus masjid tersebut yang menggeser.
Tidak peduli siapa pun yang menggeser karpet tersebut, aku sangat berterimakasih dan sangat terharu. Terimakasih sudah mau menjadi perantara Allah dalam mengabulkan doaku dan menyelamatkan shaff yang terputus.
Sungguh luar biasa nikmat Allah.
Sungguh luar biasa Kejutan Allah
Sungguh luar biasa
SUbhanallah.
Bahkan di Shalat Tarawih pun, air mata ku amsih mengalir
Mengingat betapa perhatiannya Allah mengabulkan doaku
Terimakasih Ya Rabb
Terimakasih wahai penyelamat Shaff yang terputus

Dari kejadian ini aku belajar bahwa Allah itu akan selalu mengabulkan setiap permintaan Hamba-Nya. Terutama permintaan yang bersih dan baik serta keluar dari hati yang ikhlas dan berniat hanya karena Allah. InsyaAllah, Allah tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengabulkannya.
Berdoa lah, berharaplah. dan yakinlah yang kamu doakan dan harapkan adalah hal yang baik dan ikhlas karena Allah ^^

Kamis, 21 Mei 2015

PANGERAN BERWAJAH SYURGA

"Wahai, Pangeran berwajah syurga"
Panggilan itu paling pas buatmu
Untuk dirimu 
Kamu
Pangeran berwajah syurga

Kau yang selalu menghilang
Saat kantin dalam keramaian
Kau yang selalu ada
Saat kelas sepi sedikit manusia

Pangeran..
Kapan kau ingin mengajakku
Tunaikan Sholat Dhuha bersama?
Kapan kau mengajakku
Berpuasa sunah bersama?

Itu benakku, pikiranku, anganku
Anganku..
Iya, anganku...

Hanya angan, aku tak tahu kapan
Pangeran menjemputku

Pangeran..
Seperti gelarmu bagiku
Setiap aku memandang wajahmu
Aura bahagia yang ku rasakan
Setiap aku mendengar lantunan tilawahmu
Aura damai menghampiriku

Dapatkah aku menjadi 
Permaisuri yang beruntung itu?
Akankah?

Ya Rabb, pertemukanku...

Sabtu, 02 Mei 2015

GUNDAH

Tak ada kata yang pantas
Tak dapat berucap
Hanya terucap
Mendesah

Rab
Inikah
Inikah
Inikah


Diam
Sunyi
Sendiri
Tak ada lagi

Senin, 16 Maret 2015

Cahaya Terangku

Lelah menembus tumpukan ranting
Tuk dapatkan ku
Yang terlalu lemah menangkap terangmu

Meski lelah kau tetap cerdas
Bakar lemahku, bakar kantukku
Hingga tetap tatap terangmu

Lelahmu, kau tutup dengan cahayamu
Terangmu, rela kau bagikan
Pada muridmu, meski di bawah
Ranting-ranting pohon

Tak tahu apa kata untukmu
Bangkitkan semangat, pancarkan cahaya
Tuntun lemahku, tuju terangmu

Terimakasih, Ibu, Bapak
Cahaya terbaikku selama menatap buku
Meski bukan orangtua sejak daku ada

Nurul Eka Putri
17.18, 31 Maret 2014

L A S - M A

 Hai Hai aku Kenapa kamu?  Seperti tidak bersemangat Seperti tidak ada tenaga Depresi kah?  Karena apa Apa ini lasma?  Atau bosan dengan hid...

Popular,,